Selasa 2 April 2019 Pkl 08.00-09.00 relawan Mafindo Jombang, Vaya dan Ani, hadir di acara talkshow rutin di Radio Suara Jombang.
Dipandu oleh host Ninda, relawan MAFINDO bercerita tentang fenomena hoaks sebagai komoditas politik.
Relawan Mafindo menyampaikan beberapa poin penting.
Menjadikan hoaks menjadi komoditas politik, dapat diamati bahwa ada dua macam strategi di sini. Pertama, hoaks sebagai produk. Hoaks diproduksi untuk menjatuhkan citra lawan atau untuk meningkatkan citra positif. Selain itu, hoaks juga diproduksi untuk mengarahkan sentimen negatif terhadap penyelenggaraan pemilu, baik itu terhadap penyelenggara, pengawas, penjaga keamanan, atau bahkan perundangannya.
Kedua, pengaburan definisi hoaks. Definisi hoaks sudah jelas. Ia adalah sejenis informasi yang sengaja dipalsukan isinya dengan tujuan untuk mengelabui. Informasi artinya sesuatu yang diinformasikan itu sudah ada atau sudah terjadi. Tetapi dalam hoaks informasi ini dipalsukan dengan berbagai cara. Ada yg disesatkan konteksnya, ada yang diedit dokumentasinya, dan sebagainya.
Hari-hari ini ada kecenderungan untuk memperluas hoaks menjadi kondisi di mana realita tidak sesuai dengan harapan, cita-cita, program kerja, atau bahkan penilaian. Modus ini digunakan agar orang dengan mudah dapat menyematkan predikat negatif sebagai pembuat hoaks kepada lawan politik.
Sebagai dampak lanjutannya, orang menjadi apatis ketika mendengar istilah hoaks, sama apatisnya dengan ketika mendengar istilah politik. Menganggap bahwa hoaks atau tidak itu hanya persoalan politik. Padahal hoaks tidak melulu tentang politik. Ada banyak jenis konten hoaks lain yang juga membahayakan dan harus diwaspadai.
Dengan demikian, dua strategi di atas sama-sama membahayakan dan menyesatkan.
Selain menjelaskan hoaks sebagai komoditas politik, relawan Mafindo juga memaparkan beberapa temuan hoaks selama paruh kedua bulan Maret 2019 beserta klarifikasinya. Pada bulan ini tren jumlah hoaks konsisten di atas 100 dan tetap didominasi oleh hoaks politik.