Mafindo, Malang – Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Malang menyelenggarakan AKADEMI DIGITAL LANSIA Tular Nalar pada Sabtu (19/10/2024).
Sebanyak 150 lansia mengikuti pelatihan yang dilangsungkan di dua tempat secara bersamaan. Sebanyak 100
lansia dari berbagai komunitas dan karang wreda mengikuti pelatihan di kantor Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Malangdan 50 lansia di Kelurahan Purwodadi, Blimbing, Kota Malang.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan sepertiga rumah tangga di Indonesia memiliki lansia sebagai anggota. Lebih dari setengahnya menjadi kepala rumah tangga. Data ini menunjukkan lansia memiliki peran signifikan, dalam pengambil keputusan di rumah tangga. “Lansia memiliki peran penting dalam rumah tangga,” kata Koordinator Mafindo Wilayah Malang Anak Agung Ayu Mirah dalam sambutannya.
Mirah mengajak semua peserta menjadi lansia Berbudi (bersama bugar digital). Lansia memiliki akses informasi dan layanan yang aman, terhubung dengan keluarga dan teman, mencegah isolasi sosial, meningkatkan kualitas hidup, keamanan dan privasi online dan kemandirian dan keberdayaan literasi digital. Bugar digital, katanya, bugar menghadapi penipuan, bugar saat Pemilu dan menjadi bugar mengindra Hoaks. Lantaran hoaks berkelindan di dunia maya terutama saat Pemilu dan Pilkada serentak.
Lansia diharapkan waspada terhadap akun media sosial palsu, tidak mudah percaya pada tautan atau nomor yang tidak dikenal, menggunakan perangkat lunak anti-virus, perlindungan identitas dan berkonsultasi jika ragu atau curiga dengan email, pesan, tautan, dengan pihak yang dipercaya seperti keluarga, teman, atau penyedia layanan resmi sebelum merespons atau mengklik apapun. Para lansia juga diingatkan untuk waspada saat berkenalan secara online, tidak memberikan informasi keuangan seperti nomor rekening, dan kartu kredit, dan mewaspadai penipuan.
Serta diutamakan pertemuan fisik, konsultasikan pada keluarga atau pihak berwenang, jangan termakan rayuan dan menghindari memberikan akses ke akun pribadi. Untuk mencegahnya, para lansia diajak melakukan penelusuran informasi secara mandiri, mewaspadai permintaan transfer/pengiriman uang dan membatasi informasi pribadi seperti alamat rumah, nomor telepon, data finansial kepada orang yang tak dikenal. Agar bugar cegah penipuan, para lansia diajak menerapkan wakuncar (waspada, kunjungi, cari).
Waspada dan berhati-hati terhadap akun, tautan (link), dan nomor telepon asing yang tidak dikenal atau mencurigakan. Jika ragu sebaiknya mencari informasi pembanding dari orang-orang terdekat yang mereka percayai. Keluarga, sahabat baik, atau tokoh di lingkungan sekitar. Serta mencari sumber informasi resmi, dan berkonsultasi dengan orang-orang terdekat. Masing-masing lansia didampingi 15 fasilitator. Mereka juga mengikuti gim atau permainan tangkis penipuan. Permainan melatih kewaspadaan, berpikir kritis, dan kecepatan dalam merespons situasi penipuan menggunakan kartu langkah ABCD. A (Amati), B (Bicarakan), C (Cek Fakta), D (Diskusikan).
Mereka diajak melihat berbagai kasus seperto pinjol ilegal, penipuan online, pemalsuan situs, dan pishing. Para lansia juga diajak mengenal pengindraan hoaks atau prebunking. Tiga potensi pengacauan informasi yang disebut Kacau IDE. Kacau Isi yakni Memelintir isi informasi, Kacau Diri yakni menjelekkan atau memfitnah dan Kacau Emosi yakni menyulut emosi atau memprovokasi. Mereka ditunjukan berbagai jenis hoaks yang bermunculan saat pemilu lalu. Para fasilitator mengajak para lansia praktik menggunakan Chatbot Mafindo Kalimasada +6285921600500.
Diakhir pelatihan, para lansia diajak senam bersama lansia bugar digital (Berbudi). Ketua Forum Komunikasi Karang Wreda Kota Malang Sulastri menuturkan pelatihan literasii digital bagi lansia penting dilakukan untuk mencegah penipuan. “Pelatihan ini kami tunggu. Lansia memiliki beragam potensi yang bisa dikembangkan dalam berbagai konten digital,” kata Sulastri.
Salah seorang peserta lis menuturkan materi yang diberikan sangat menyenangkan dan menambah ilmu pengetahuan bagi lansia. “Terutama bagaimana cara menangkal hoaks,” ujarnya. Peserta lain Sony mengatakan materi disampaikan secara menarik. Sehingga bisa dijadikan bekal lansia dalam menghadapi hoaks di media sosial.
Tentang Tular Nalar
Tular Nalar, program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh Mafindo dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana, telah muncul sebagai platform online pembelajaran utama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis. Dikembangkan bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan MAARIF pada tahap awal, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters pre-lansia, dan lansia. Untuk informasi lebih lanjut tentang Tular Nalar, silakan kunjungi kami di https://tularnalar.id/tentang-kami/ atau terhubung dengan kami di platform media sosial melalui
https://linkin.bio/tularnalar.
Tentang Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo)
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada tahun 2016, Mafindo memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan. Mafindo memiliki 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia dan mencakup berbagai bidang, termasuk namun tidak terbatas pada pencegahan hoax, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput. Pelajari lebih lanjut tentang Mafindo di https://www.mafindo.or.id/tentang-kami/