[ACARA] Bincang Pagi RRI PRO 1 FM Surakarta Bersama Mafindo Soloraya

By :

|

|

Beberapa bulan terakhir, Indonesia dilanda fenomena alam banjir. Di beberapa daerah juga terjadi gempa yang cukup besar, walau tidak berpotensi tsunami. Selain bencana alam yang membahayakan. Hoaks yang kadang muncul bersamaan dengan bencana juga mengkhawatirkan.

Dengan RRI Pro1 FM, Mafindo beserta MDMC Surakarta membincangkan Tema “Mencegah Bahaya Hoaks Bencana”. Di bincang pagi kali ini, pembicara kompeten di bidangnya dihadirkan. Yang pertama adalah Sumanto, M.Kes seorang dosen dan ketua lembaga MDMC Surakarta. Dari Mafindo, dihadirkan saudari Erwina Tri, sebagai humas Mafindo Soloraya.

Bersama himbauan terkait  penanganan dan mitigasi bencana dari lembaga-lembaga otoritas seperti BMKG, BASARNAS, atau institusi lain. Muncul pula hoax seputar bencana yang tak jelas sumbernya. Salah satunya hoax bencana yang selalu muncul berulang yaitu tentang gempa megathrust. Sebuah gempa yang besarnya lebih 8 Magnitudo yang cukup mengkhawatirkan. Juga pernah terjadi dahulu waktu gempa dan tsunami Aceh.

Masyarakat sudah seharusnya lebih cermat dan teliti dengan berbagai informasi terkait bencana maupun potensi bencana, yang diterima, agar nantinya dapat menyikapi hal tersebut dengan rasional dan mengambil keputusan yang tepat. Walaupun mereka dalam keadaan panik dan khawatir.

Menurut Sumanto, sebagai Kepala Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), berpesan kepada kita. Agar kita menyikapi berbagai informasi terkait potensi bencana maupun bencana itu sendiri, warga harus kritis.

Karena informasi tidak akurat bahkan palsu terkait bencana dapat menimbulkan kekacauan, mengganggu proses mitigasi, bahkan evakuasi jika bencana benar terjadi.
Erwina sebagai Humas Mafindo Soloraya, juga menekankan agar warga percaya dengan informasi yang dirilis oleh lembaga otoritatif, seperti BMKG atau BPNB. Dan lembaga lain yang berkompeten terkait potensi bencana maupun bencana yg tengah terjadi. Warga juga harus mampu memilih dan memilah informasi, agar tak terpengaruh dengan hoax di kala bencana. Erwina juga mengajak pendengar untuk menginstal HBT sebagai alat bantu untuk memeriksa kebenaran suatu informasi.


Share