[ACARA] Sekolah Santa Maria Monica Bekasi: Mengenal Hoax Sejak Dini

By :

|

|

Hari Kamis dan Jumat, 12 dan 13 Desember 2019, MAFINDO Jakarta mendapat kehormatan untuk memberikan seminar dengan tema “Mengenal Hoax Sejak Dini”. Seminar diadakan atas permintaan Sekolah Santa Maria Monica Bekasi untuk siswa-siswi SMP dan SMA, diikuti oleh 340 peserta di hari pertama dan 184 peserta di hari kedua.

Acara dibuka tepat pukul 9, diawali dengan penyerahan waktu 3 jam dari pihak sekolah yang diwakili oleh Ketua Yayasan kepada MAFINDO Jakarta yang diwakili oleh Kristien Mey Triyana Salokahinu, relawan MAFINDO Jakarta. Tim Relawan dengan jumlah 8 orang berbagi tugas sebagai fasilitator, dokumentasi, dan asistensi narasumber, dengan narasumber yang bertugas untuk acara kali ini adalah Muhammad Khairil, anggota Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO.

Paparan dimulai dengan memperkenalkan MAFINDO, kegiatan-kegiatan MAFINDO yang salah satunya adalah turut berpartisipasi di Konferensi Cyber Security oleh PBB di Amerika serikat. Dilanjutkan dengan pengertian tentang apa itu hoaks, mengapa bisa terjebak hoaks, siapa saja yang memungkinkan terpapar hoaks, motif penyebaran hoaks, kategorisasi hoaks, tips agar tidak tertipu hoaks, dan cara melakukan pemeriksaan kebenaran sebuah berita, pengenalan ke FAFHH (Forum Anti Fitnah Hasut dan Hoax), HBT (Hoax Buster Tool) dan Kalimasada (pencarian hoaks melalui WhatsApp).

Acara selanjutnya adalah bermain Kuis Kahoot, soal kuis adalah seputar materi yang sebelumnya sudah disampaikan yang diikuti sekitar 100 orang peserta. Kahoot memang mengandalkan jaringan Internet sehingga sebagian relawan membagikan kuotanya agar peserta dapat mengikuti kuis, yang terpenting adalah senyum bahagia dari adik-adik peserta saat ikut bermain kuis. Sangat seru sampai ketika pertanyaan sudah habis, dengan hasil pemenang 5 orang untuk diberikan hadiah souvenir.

Selanjutnya adalah sesi tanya jawab. Pertanyaan-pertanyan kritis ala remaja disampaikan kepada kami, beberapa juga menanyakan konfirmasi mengenai berita-berita yang mereka terima, baik lewat SMS atau media sosial.

Acara ditutup dengan komitmen untuk menjadi “agent of change” dalam memerangi hoaks, dilanjutkan dengan foto bersama.

Di hari kedua disampaikan juga tentang berlaku bijak dalam bermedsos, bagaimana medsos dapat berpengaruh besar terhadap masa depan dan juga bagaimana mereka bisa mampu melakukan penelusuran fakta sehingga tidak mudah terpapar hoaks.


Share