“Alang Si Seblang: Ayo Cek Fakta!”, Ajakan Kritis Secara Menyenangkan

By :

|

|

Mafindo, Banyuwangi–Di era digital yang sarat dengan informasi tanpa batas, satu pertanyaan mendasar sering terlupakan: Benarkah ini? Pertanyaan sederhana namun krusial itulah yang mendorong penulis dan pemerhati literasi media, Exa Syafina Jullyan Risqita, yang akrab disapa Exa untuk menulis buku ilustrasi bertajuk _“Alang Si Seblang: Ayo Cek Fakta!.”_ Buku ini bukan sekadar bacaan, tapi seruan untuk membangun masyarakat yang lebih kritis dan bijak dalam menerima informasi, khususnya anak-anak SD kelas 2-4.

“Motivasi saya menulis buku ini sederhana tapi mendesak,” ujar Exa saat kami wawancarai via aplikasi pesan di sela-sela aktivitasnya. “Jadi saya terdorong membuat buku ilustrasi anak ini karena melihat maraknya penyebaran hoaks bahkan di lingkungan anak-anak terutama sejak mereka mulai biasa menggunakan smartphone, terus saya merasa penting untuk membuat media edukasi ini yaitu buku ilustrasi anak tadi karena mudah dipahami dan menyenangkan terus juga agar anak-anak bisa belajar sejak dini tentang pentingnya mengecek kebenaran info yang tersebar”.

Memandu Pembaca Menjadi Detektif Fakta

Dengan gaya bahasa yang lugas dan ringan, “Alang Si Seblang: Ayo Cek Fakta!” membekali pembaca dengan pengetahuan dasar sekaligus alat sederhana untuk mengecek kebenaran informasi, terutama yang beredar di media sosial. Di dalamnya, Exa menyertakan berbagai contoh kasus hoaks, lengkap dengan analisis bagaimana informasi tersebut diproduksi, disebarluaskan, dan akhirnya dipercaya banyak orang.

“Jadi itu, buku ini mengisahkan tentang Alang, yaitu tokoh utama dari ilustrasi buku anak ini, yaitu karakter sebelang dari Banyuwangi. Bersama temannya Andita dan Kibo, Dia mendapatkan kabar mengejutkan tentang pohon ajaib, jadi petualangannya bersama teman-teman dan tokoh-tokoh yang ada di buku untuk mengajak anak-anak mengenali ciri-ciri Hoaks dan belajar mempertanyakan informasi lebih lanjut kepada orang yang lebih mengerti gitu”, terang Exa.

Alang Si Seblang
Penulis dan pemerhati literasi media, Exa Syafina Jullyan Risqita, yang akrab disapa Exa.(Foto:Dok)

Dipilihnya judul “Alang Si Seblang: Ayo Cek Fakta!” agar pesan yang terkandung dalam buku ini tersampaikan. “Saya kira itu sangat sederhana, kalimat sederhana, terus mudah diingat dan langsung kayak menggabarkan pesan utama dari buku ini. Jadi anak-anak bisa terbiasa menggunakan kalimat itu untuk kehidupan sehari-hari mereka, sehingga kebiasaan positif dapat diterapkan oleh anak-anak dalam menyaring informasi begitu,”ujarnya lagi.

Dari Riset ke Desain, Semua Berpadu

Proses kreatif buku ini tidaklah instan. Berawal dari gagasan Firdhan (Korwil Mafindo Banyuwangi), Exa bersama tim mulai merancang buku ini sejak tahun 2024, dengan proses perumusan gagasan, riset, dan penyusunan konten visual yang dilakukan secara paralel kurang lebih 3-5 bulan. Naskah akhirnya rampung pada bulan Maret 2025, setelah melalui berbagai penyempurnaan dari segi isi maupun tampilan grafis.

“Saya ingin buku ini menyentuh semua kalangan, dari pelajar sampai orang tua. Jadi kami benar-benar memikirkan bagaimana caranya agar pesan yang cukup serius ini tetap mudah dipahami,” jelas Exa.

Mereka juga menyertakan sejumlah studi kasus tentang hoaks yang sempat viral, serta membagikan tips praktis untuk mengecek fakta secara mandiri, seperti cara mengenali sumber informasi, mengevaluasi kredibilitas situs, hingga menggunakan platform pengecekan fakta yang tersedia.

“Kebiasaan menyebarkan informasi itu lebih cepat daripada keinginan untuk mengecek kebenarannya terus literasi digital itu merata ya itu masih banyak yang kurang aware terhadap literasi digital, jadi dengan diciptakannya ini itu untuk membiasakan sejak kecil untuk lebih aware terhadap literasi digital,” terang Exa.

Saat Hoaks Menjadi Ancaman Sosial

Menurutnya, hoaks bukan lagi sekadar kesalahan informasi biasa. Di era polarisasi seperti sekarang, kabar palsu dapat memicu kepanikan, memperuncing perpecahan, bahkan membahayakan keselamatan publik.

“Yang paling menyedihkan, banyak hoaks menyasar kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia dan orang dengan akses informasi terbatas,” katanya dengan nada prihatin.

Tak hanya menyasar anak usia SD, buku ini juga ditujukan kepada kalangan pelajar di atasnya, guru, serta masyarakat umum terutama para orang tua.

“Dalam bahasa yang dipahami anak-anak itu jadi disederhanakan lagi agar bisa diterima anak-anak terus kayak story telling yang sederhana tapi tetap relate di kehidupan sehari-hari”, tambahhnya.

Alang Si Seblang

Harapan dari Sebuah Buku

Si balik terbitnya “Alang Si Seblang: Ayo Cek Fakta!”, tersembunyi harapan besar agar masyarakat tidak mudah terombang-ambing oleh gelombang informasi palsu. Ia mengajak pembaca untuk meluangkan waktu beberapa detik sebelum membagikan sesuatu—cukup untuk bertanya: Apakah ini benar? Dari mana sumbernya?

Sebagai penutup dari proses panjang ini, Exa dan tim merencanakan peluncuran resmi buku “Alang Si Seblang: Ayo Cek Fakta!” pada bulan Agustus 2025 di Kabupaten Banyuwangi. Lokasi ini dipilih karena dinilai strategis dalam menjangkau komunitas literasi dan pendidikan yang aktif di wilayah timur Jawa. Launching ini diharapkan menjadi momentum untuk memperluas jangkauan buku ke berbagai kalangan, serta memperkuat gerakan literasi digital di tingkat akar rumput.

“Launching di Banyuwangi bukan hanya soal tempat, tapi soal semangat menyebarkan budaya cek fakta hingga ke daerah-daerah. Ini bagian dari tanggung jawab sosial kami,” ujar Exa.

Di tengah dunia digital yang riuh dan penuh kebisingan, “Alang Si Seblang: Ayo Cek Fakta!” menjadi pengingat penting bahwa kebenaran tidak selalu datang dengan suara paling nyaring. Kadang ia tersembunyi di balik keraguan, menunggu untuk ditemukan oleh mereka yang mau bertanya dan mencari tahu.

Mengenal Sosok di Balik Buku

Di balik terbitnya buku edukatif “Alang Si Seblang: Ayo Cek Fakta!”, ada sosok muda yang visioner dan penuh semangat bernama Exa Syafina Jullyan Risqita yang akrab disapa Exa. Mahasiswi semester VIII jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini tak hanya berperan sebagai ilustrator, tetapi juga sebagai team leader sekaligus pengusul naskah utama dari proyek buku tersebut.

Alang Si Seblang
Choirun Nisa Ulfa , biasa disapa Mba Choi, pengembang naskah. (Foto:Dok)

Sebagai seniman visual yang juga memiliki kepedulian terhadap literasi media, Exa menggabungkan pendekatan desain dan narasi secara harmonis dalam buku ini. Ia tidak sendiri—naskah dikembangkan lebih lanjut oleh Choirun Nisa Ulfa , biasa disapa Mba Choi, sosok yang berperan penting dalam memperkuat isi dan pesan buku. Kolaborasi keduanya melahirkan buku yang bukan hanya menarik secara tampilan, tetapi juga kuat dalam konten edukatifnya. “Alang Si Seblang: Ayo Cek Fakta!” pun menjadi bukti bahwa generasi muda mampu menjadi garda terdepan dalam melawan disinformasi.(DST)


Share