Mafindo–Penyebaran hoaks pasca pemilu presiden dan pilkada 2024 semakin meningkat terutama menjelang pesta demokrasi. Setelah selesai menyelenggarakan Pemilihan Presiden bulan Februari lalu, kini saatnya masyarakat Indonesia bersiap-siap menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah.
Seluruh elemen bangsa Indonesia berharap Pilkada kali ini berlangsung secara transparan, adil, dan dapat dipercaya. Penyelenggaraan pesta demokrasi yang baik tentu tidak terlepas dari kepercayaan publik kepada baik itu pemerintah maupun partai politik berikut pasangan calon yang diusung. Kita bisa menemukan data valid dari Litbang Mafindo, yang menunjukkan jumlah hoaks pada semester pertama 2024 mencapai 2.119. Jumlah ini hampir menyentuh total temuan hoaks sepanjang tahun 2023. Dari jumlah tersebut sebesar 31,6% merupakan hoaks terkait Pemilu.
Hal tersebut menunjukkan bahwa saat pesta politik besar seperti ini, hoaks menjadi alat yang efektif untuk mempengaruhi opini publik. Hoaks atau gangguan informasi terklasifikasi secara sederhana menjadi 3; misinformasi, disinformasi, dan misinformasi, dapat terjadi karena berbagai faktor. Hoaks yang menyebar selama masa pemilu cenderung bersifat politis dan menargetkan calon-calon atau partai tertentu, menyebabkan distorsi informasi yang merusak proses demokrasi. Fakta ini menunjukkan bahwa sangat penting untuk memperkuat upaya melawan gangguan informasi, terutama di kalangan masyarakat yang rentan terhadap hoaks.
Kondisi masyarakat Indonesia yang masih rendah literasi media dan digital memperburuk penyebaran konten hoaks. Dalam banyak kasus, masyarakat cenderung mempercayai dan menyebarkan hoaks tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut. Informasi yang salah atau menyesatkan ini kerap dianggap sebagai fakta, terutama jika disampaikan oleh tokoh yang dianggap terpercaya atau melalui platform media sosial yang populer. Fenomena ini menunjukkan bahwa hoaks masih menjadi rujukan bagi sebagian masyarakat dalam mengambil keputusan, baik di ranah sosial maupun politik.
Dalam upaya melawan fenomena ini, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) yang tergabung dalam Koalisi Cek Fakta dengan dukungan penuh Google News Initiatives secara konsisten melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya verifikasi informasi.
Jelang pilkada 2024, berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan diberbagai kota di Indonesia seperti diskusi terpumpun, pelatihan melawan gangguan informasi pemilu, hingga kampanye cek fakta baik online maupun offline yang melibatkan ribuan peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari jurnalis, pemeriksa fakta, CSO, komunitas, hingga masyarakat umum.
Meskipun begitu, upaya yang dilakukan oleh Koalisi Cek Fakta ini masih menghadapi tantangan besar. Penyebaran hoaks yang masif dan sistematis tidak bisa dihentikan hanya oleh segelintir organisasi. Perlu adanya kolaborasi yang lebih luas dari berbagai pihak, seperti pemerintah, akademisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga media massa. Semua pihak memiliki peran strategis dalam menyebarkan kebenaran dan melawan disinformasi yang berpotensi merusak proses demokrasi.
Dengan demikian, Indonesia Fact-Checking Summit 2024 diharapkan menjadi wadah kolaborasi yang lebih besar dan lebih kuat dalam melawan hoaks, terutama menjelang Pilkada 2024. Forum ini akan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk berdiskusi, merumuskan strategi, serta memperkuat kerja sama dalam menekan persebaran hoaks. Kolaborasi lintas sektor ini penting untuk menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat dan mendukung proses demokrasi yang adil serta transparan.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada hari Kamis, 7 November 2024, bertempat di Lumire Hotel Jakarta. Kegiatan ini juga disiarkan live streaming melalui akun Youtube Mafindo.
Berikut ini materi acara Indonesia Fact Checking Summit (IFCS) 2024
Secara keseluruhan, format acara adalah hybrid. Peserta bisa mengikuti berbagai acara baik secara luring (offline) maupun daring (online). Berbagai acara pada IFCS 2024 ini meliputi:
- Penandatanganan Bersama – Deklarasi Pencegahan Gangguan Informasi Jelang Pilkada 2024;
- Talkshow 1 dengan tema “Strategi Menjaga Demokrasi dalam Rangka Mengatasi Gangguan Informasi Menjelang Pilkada di Ruang Digital”;
- Talkshow 2 dengan tema “Strengthening Regional Fact Checking Network” (Diskusi panelis disampaikan dalam bahasa Inggris dan tersedia penerjemah ke dalam bahasa Indonesia);
- Lightning Talk; Presentasi Jejaring Mitra Koalisi terkait Isu Terkini;
- Diskusi (Breakoutroom 1) dengan tema “Deteksi, Penanganan, dan Pelaporan Disinformasi Pilkada 2024”;
- Diskusi (Breakoutroom 2) dengan tema “Tantangan Menghadapi Disinformasi AI Jelang Pilkada 2024”;
- Closing Remark dengan tema “Peran Masyarakat Sipil dalam Mengatasi Gangguan Informasi demi Terwujudnya Demokrasi Indonesia”.