Mafindo,BENGKULU– Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu sukses menyelenggarakan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0, sebuah program literasi digital yang bertujuan membekali mahasiswa dengan kemampuan memilah informasi dan menangkal hoaks.
Acara ini diadakan bersama Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bengkulu dan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) Bengkulu, dengan peserta lebih dari 100 mahasiswa KPI UINFAS di Taman Wisata Mangrove Badhrika, Sabtu (26/10/2024).
Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UINFAS Bengkulu, Dr. Aan Supian, M.Ag., membuka acara dengan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini.
Menurutnya, program tersebut sejalan dengan komitmen universitas dalam membangun generasi yang literat digital. “Saya sangat mengapresiasi pelaksanaan Sekolah Kebangsaan ini karena selaras dengan komitmen UINFAS untuk mencetak generasi yang melek digital dan mampu menghadapi tantangan informasi. Melalui kegiatan ini, kita membantu mahasiswa untuk tidak hanya memahami dunia digital, tetapi juga menjadi pelopor dalam melawan penyebaran informasi yang tidak benar,” ungkap Dr. Aan.
Acara ini juga menjadi momentum penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Mafindo Bengkulu dan Program Studi KPI UINFAS Bengkulu, menandai awal dari kerjasama dalam peningkatan literasi digital.
Koordinator Wilayah Mafindo Bengkulu, Gushevinalti, menjelaskan bahwa tujuan kerjasama ini untuk terus bekerjasama dalam melakukan kegiatan terasi digital sebagai u melindungi generasi muda dari informasi yang menyesatkan dan ancaman kejahatan digital.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi bekal kompetensi bagi mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia digital,” ujar Gushevinalti.
Musyaffa, Koordinator Program Studi KPI UINFAS Bengkulu, menyambut baik kerjasama ini sebagai langkah signifikan untuk mendorong literasi digital di kalangan mahasiswa.
“Kegiatan ini baru langkah awal. Ke depannya, kami akan menggelar program kebangsaan lain yang berfokus pada literasi digital dan pencegahan hoaks,” jelas Musyaffa.
Salah satu peserta, Anisa, mahasiswa KPI UINFAS, juga mengungkapkan antusiasmenya atas program ini.
“Kegiatan ini benar-benar membuka wawasan kami tentang pentingnya literasi digital. Kami jadi lebih paham bagaimana memilah informasi yang benar dan menghindari berita hoaks, terutama dalam masa pemilu seperti sekarang,” ujar Anisa.
Menurutnya, kesempatan belajar langsung dari fasilitator berpengalaman meningkatkan kepercayaan dirinya untuk turut serta menyebarkan informasi positif di masyarakat.
Sekolah Kebangsaan ini diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam menghadapi era digital. Dengan literasi digital yang kuat, mahasiswa dapat berperan sebagai agen perubahan yang aktif melawan hoaks dan menyebarkan informasi yang kredibel.
Tentang Tular Nalar
Tular Nalar, program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana, telah muncul sebagai platform online pembelajaran utama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis. Dikembangkan bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan MAARIF pada tahap awal, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters pre-lansia, dan lansia.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Tular Nalar, silakan kunjungi kami di https://tularnalar.id/tentang-
atau terhubung dengan kami di platform media sosial melalui https://www.instagram.com/
Tentang Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO)
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada tahun 2016, MAFINDO memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan. MAFINDO memiliki 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia dan mencakup berbagai bidang, termasuk namun tidak terbatas pada pencegahan hoax, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput.
Pelajari lebih lanjut tentang MAFINDO di https://mafindo.or.id/tentang-