Guna mempersiapkan regenerasi relawan anti hoaks serta mengembangkan gerakan memeriksa fakta dan kampanye literasi kepada seluruh lapisan masyarakat, Organisasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) terus membentuk dan menambah jumlah Komisariat MAFINDO yang ada di perguruan tinggi. Kali ini MAFINDO membentuk dan mendeklarasikan 12 Komisariat MAFINDO yang ada di Kota Bandung dan ini menambah jumlah delapan (8) Komisariat MAFINDO yang ada di Jabodetabek.
Care Taker Komisariat MAFINDO sekaligus Manajer Program Hoax Crisis Centre (HCC) Jawa Barat, Dedy Helsyanto, menjelaskan 12 Komisariat MAFINDO di Kota Bandung ini terdiri dari beberapa perguruan tinggi, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, Universitas Islam Nusantara (UNINUS), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Sangga Buana YPKP, Universitas Informatika dan Bisnis (UNIBI), Universitas Muhammadiyah Bandung, International Women University (IWU) Bandung, Universitas ARS, Universitas Telkom dan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Deklarasi Komisariat MAFINDO dari 12 perguruan tinggi tersebut, kata Dedy, dilakukan bersamaan pelatihan literasi digital dan lomba periksa fakta pada Sabtu 22 Februari 2020 di BLOCK71, Innovation Factory, Jl. Ir. H. Juanda No.108, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat.
Dedy yang juga Pemeriksa Fakta Senior di MAFINDO menjelaskan terkait pelatihan literasi digital dan lomba periksa fakta, tema yang diambil adalah “Pemeriksa Fakta Milenial Awasi Pilkada 2020”. Alasan pemilihan tema tersebut mengingat adanya kekhawatiran terhadap penyebaran hoaks di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang ada di 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota.
Dalam pelatihan literasi digital, dihadirkan dua narasumber yakni Anggota Bawaslu Kabupaten Bandung, Hedi Ardia yang menyampaikan materi “Pengaruh Hoaks terhadap Pemilih Khususnya Generasi Milenial” dan Dedy sendiri yang memaparkan materi “Pemeriksa Fakta Milenial Awasi Pilkada 2020”. Pemaparan materi dari kedua narasumber intinya mengajak milenial melalui Komisariat MAFINDO untuk melawan hoaks, memeriksa fakta dan mengkampanyekan literasi di Pilkada 2020.
Setelah pelatihan literasi digital, acara dilanjutkan dengan pelaksaan lomba periksa fakta. Komisariat MAFINDO yang berjumlah 12 diberi contoh soal hoaks terkait Pilkada 2020. Para peserta yang terdiri dari empat (4) orang ditiap Komisariat MAFINDO diberikan waktu selama 2 jam untuk menuliskan kebenaran atau fakta dari kasus hoaks yang telah diberikan.
Kegiatan ini berlangsung lancar berkat dukungan seluruh pihak. Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Operasional MAFINDO, Dewi S Sari, Ketua Komite Fact Checker MAFINDO, Aribowo Sasmito, Fact Checker MAFINDO, Muhammad Khairil, Bentang Febryliyan, Adi Syafitra.
Kemudian hadir juga dari perwakilan Komisariat MAFINDO Jabodetabek yakni Nita dari Komisariat Mafindo Universitas Indonesia (UI), Nessa dari Komisariat MAFINDO BSI Depok, Mala dari Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), Alfan dari Komisariat MAFINDO Guna Darma dan Dimas dari Komisariat MAFINDO Universitas Pancasila (UP) serta Zastra perwakilan dari Relawan MAFINDO Bandung.