MAFINDO berkesempatan menjadi bagian dari Short Term Award Australia Awards Indonesia (STA-AAI). Kegiatan STA-AAI sepenuhnya difasilitasi oleh pemerintah Australia dengan dibimbing pejabat, jurnalis, dan akademisi yang kompeten di bidang literasi digital.
Berlangsung selama 2 minggu, relawan MAFINDO diwakili oleh Anita Wahid dan Giri Lumakto. Rangkaian kegiatan STA-AAI diadakan di Brisbane, QLD dan Sydney, NSW. Bersama 22 peserta dari Indonesia yang merupakan pejabat pemerintah, akademisi, jurnalis, dan anggota NGO, MAFINDO berkesempatan bertukar ide, gagasan, kolaborasi, dan kegiatan.
Dalam kegiatan selama 2 minggu, MAFINDO mengunjungi tempat-tempat Workshop yang bersifat akademis, dilangsungkan di Queensland University of Technology, University of Technology Sydney, dan Google Australia.
Kunjungan yang lain membahas menentukan arah kebijakan pemerintah dalam teknologi informasi dan literasi digital. Kunjungan ini dilangsungkan di Brisbane City Council, Education Queensland, ACMA, dan Digital Transformation Agency. Untuk bahasan mengeai pemberdayaan jurnalis dan organisasi publik pada literasi media dan digital, dilaksanakan kunjungan ke State Library Queensland, First Draft Asia-Pacific dan Google Australia.
Tema yang dibahas bersama banyak menyoal tentang peran dan fungsi tiap elemen dalam mendorong literasi digital, terutama dalam memberikan penguatan publik terhadap arus informasi dan disinformasi.
Peran pemerintah sangat krusial dalam menentukan arah kebijakan literasi digital. Dalam literasi media dan digital, pihak akademisi pun harus bisa menjadi acuan yang valid dan berkelanjutan. Media sebagai penyampai informasi yang kredibel juga penting menjaga ekosistem informasi yang sehat, dan organisasi seperti MAFINDO juga berperan dalam menggerakan kesadaran dan kemampuan publik dalam literasi media dan digital.
MAFINDO tidak asing bagi beberapa pihak di Australia. First Draft yang diwakili Anne Kruger merasa MAFINDO menjadi contoh pemberdayaan relawan dan publik dalam melawan disinformasi. Beberapa akademisi dari Queensland University of Technology juga mereferensikan MAFINDO sebagai contoh perlawanan terhadap hoaks. Tim MediaLab dari Google juga menyebutkan peran MAFINDO cukup gigih selama Pilpres. Diwakili oleh Ryan Raharjo dari Google Indonesia melalui teleconference, ia menyebut MAFINDO sebagai organisasi yang patut dicontoh dan diajak kolaborasi. Tema yang diketengahkan adalah tentang Democratic Resilience and Digital Literacy, tema yang cukup krusial di saat ekosistem informasi hoaks merusak sendi-sendi demokrasi dan kebebasan kita bersama.