Sabtu, 21 September 2019, MAFINDO menghadiri undangan di Cyberjaya sebagai narasumber dalam acara berjudul:
“BENGKEL PEMUKIMAN DAN PERHUBUNGAN SEMULA JAWATANKUASA OPERASI PENGURUSAN BERITA YANG TIDAK DITENTUSAHKAN DALAM TALIAN: OPERATIONAL WORKING GROUP – UNVERIFIED NEWS ONLINE (OWG-UNO)”
Yang mengundang adalah Suruhanjaya Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC), kalau di Indonesia semacam direktorat di bawah Kementrian Kominfo, dan dihadiri kurang lebih 50 peserta yang umumnya adalah pejabat kehumasan lintas kementrian Pemerintah Malaysia. Diskusi ini juga menghadirkan Encik Eric Lee selalu Public Policy Manager Facebook Malaysia sebagai narasumber dari pihak perusahaan media sosial.
MAFINDO mengirim Ketua Presidium Septiaji Eko Nugroho dan Presidium Rovien Aryunia untuk membawakan materi bagaimana upaya kolaborasi di Indonesia dalam melawan penyebaran hoaks. Termasuk di dalamnya ekosistem TurnBackHoax.ID, teknologi apa saja yang digunakan, bagaimana kolaborasi bersama 24 media terverifikasi dalam Cekfakta.Com bisa terbentuk, aktivitas penguatan para jurnalis dalam verifikasi informasi yang dilakukan AJI yang didukung Google dan MAFINDO.
Tak ketinggalan juga bagaimana metode edukasi literasi sebagai jalan untuk membangun ketahanan informasi, serta gerakan silaturahmi untuk membendung dampak polarisasi akibat menajamnya issue sosial politik di media sosial.
Malaysia sangat terkesan dengan upaya yang ada di Indonesia, dan berharap ke depan akan terus dijalin kolaborasi untuk saling menguatkan ekosistem cek fakta di kedua negara. Saat ini Malaysia baru memiliki satu media yang menjadi signatory IFCN (International Fact Checker Network), yaitu AFP-Malaysia, dibandingkan Indonesia yang sudah memiliki enam lembaga (Tirto, Liputan6, MAFINDO, Tempo, Kompas, AFP-Indonesia). Malaysia juga berkeinginan kuat untuk mendorong tumbuhnya organisasi masyarakat sipil yang bergerak untuk melawan penyebaran kabar bohong disana.
MAFINDO sebagai organisasi independen dan terbuka, juga berkenan untuk ikut membantu penguatan peran masyarakat sipil, media, dan pemerintah Malaysia dalam menangani penyebaran kabar bohong, baik dalam penggunaan teknologi anti hoaks, training for trainers dalam verifikasi informasi, ataupun memberikan masukan dalam membangun strategi yang komprehensif.
Semoga upaya ini juga turut menyumbang keakraban kedua negara yang sangat bersahabat ini.