Aribowo Sasmito, Ketua Komite Pemeriksa Fakta MAFINDO, turut berpartisipasi di workshop “2019 GCTF” dengan tema “Defending Democracy Through Media Literacy II” oleh Global Cooperation and Training Framework (GCTF) pada tanggal 10 sampai 11 September 2019 yang dilanjutkan dengan workshop “Defending Electoral Integrity Against Disinformation” oleh National Democratic Institute (NDI) pada 12 September 2019.
Acara yang sangat bermanfaat karena mendapatkan pengetahuan mengenai penanganan disinformasi oleh para peserta dari Australia, Bangladesh, Filipina, Georgia, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Pakistan, Kamboja, Sri Lanka, Taiwan, dan Thailand, baik yang sudah maupun yang akan melaksanakan pemilihan (election). Bangga karena mendapatkan apresiasi dari para peserta ketika memberikan presentasi singkat dan berdiskusi mengenai program-program MAFINDO, baik itu program daring (online) maupun luring (offline) yang didukung oleh pihak-pihak yang bekerjasama dengan MAFINDO. Sangat bermanfaat mendapatkan paparan dari para peserta mengenai program-program yang dilaksanakan, hasilnya, tantangan dan halangannya.
Apresiasi dan ketertarikan ditunjukkan di obrolan informal oleh salah satu peserta dari Mongolia mengenai cekfakta.com, program kerjasama MAFINDO dengan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia), karena kolaborasi antara organisasi masyarakat sipil (Civil Society Organization, CSO) dengan media bukan hal yang memungkinkan untuk berjalan di setiap negara, sementara di Indonesia sudah berjalan sejak tahun lalu (2018).
Selain perwakilan dari MAFINDO, hadir juga Titi Anggraini dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dan Atnike Sigiro dari Jurnal Perempuan. Terima kasih sudah membagikan pengalaman dan pengetahuan, semoga acara ini dapat mempererat silaturahmi dan jejaring antara MAFINDO, Perludem dan Jurnal Perempuan.
Workshop ini bersifat tertutup dan berlaku “Chatham House Rule” sehingga tidak ada informasi detil yang bisa dibagikan. Semoga setelah “2019 GCTF” berakhir MAFINDO dapat lebih mempererat kerjasama tingkat regional maupun internasional karena disinformasi adalah masalah global yang selain mengancam demokrasi imbasnya dapat mengarah ke hal-hal yang lebih berbahaya seperti rasisme, ujaran kebencian, dan radikalisme.
Terima kasih kami ucapkan kepada: