Literasi Digital Sebagai Kurikulum

By :

|

|

Selasa, 19 Februari 2019 pukul 08.00-09.00 dipandu host Ninda Ahmad, Relawan Mafindo Jombang, Hanifah Atmi Nurmala dan Halimatus Sa’adah yang berprofesi sebagai guru SMA dan SMK berbagi tentang gagasan untuk menjadikan Literasi Digital sebagai bagian dari kurikukum pendidikan.

Integrasi Literasi Digital sebagai kurikulum hari-hari ini sangat mendesak. Sebagian besar pengguna internet saat ini berusia belia dan belum memiliki kecakapan digital yang memadai untuk dapat menggunakan internet secara sehat dan bertanggungjawab. Padahal di sisi yang lain, pemanfaatan teknologi informasi di bidang pendidikan pun mulai digalakkan. Selain itu, literasi digital adalah kecakapan abad 21 yang sangat penting untuk dimiliki generasi muda dalam menyambut revolusi industri 4.0.

Saat ini memang telah ada upaya untuk memasukkan literasi digital dalam kurikulum baik sebagai kurikulum resmi maupun hidden curriculum. Sebagai contoh, GNLD (Gerakan Nasional Literasi Digital) dari Siberkreasi yang berusaha merumuskan Literasi Digital sebagai kurikulum. MAFINDO merupakan salah satu mitra yang turut duduk bersama dalam kegiatan ini.
Sebagai hidden curriculum literasi digital jg mulai diajarkan atas inisiatif individual guru atau lembaga pendidikan.
Upaya-upaya ini perlu terus didukung dan digalakkan.

Menurut Hanifah dan Ima, kurikulum literasi digital mencakup digital citizenship, digital creativity, dan digital enterpreneurship. Pada intinya Kurikulum literasi digital diarahkan untuk membangun kecakapan dalam diri anak didik agar dapat memanfaatkan internet secara sehat, aman, nyaman, dan bertanggungjawab.


Share