Selama bulan November dan Desember, beberapa anggota FAFHH secara personal terlibat dalam kegiatan edukasi literasi media sosial termasuk di dalamnya adalah materi yang mengajarkan bagaimana agar tidak mudah percaya serta ikut menyebarkan hoax.
Kegiatan ini dilakukan sesuai kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki oleh tiap anggota. Berikut ini rangkumannya.
#1 ?
Pada tanggal 24 November 2017 dalam rangka ulang tahun ke-24 LPP BEM IKM Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, G. Wangge yang juga alumni FKUI berbagi pengetahuan tentang tantangan publikasi ilmiah termasuk membahas tentang hoax di dunia kesehatan. Acara yang berlangsung di Kampus UI Salemba ini dihadiri oleh 50 mahasiswa FKUI.
#2 ?
Pada tanggal 13 Desember 2017, G. Wangge mengisi acara edukasi pergaulan remaja di SMP Santa Ursula Jakarta. Acara ini dilakukan untuk dua kelas yaitu Kelas 7 terdiri dari 140 siswa dan Kelas 8 sekitar 100 siswa.
G. Wangge memaparkan materi tentang sehat bermedia sosial sekitar satu jam di masing-masing kelas. Dalam sesi tanya jawab, para siswa menanyakan soal bully serta postingan yang ‘not cool’ lainnya di medsos. Selain itu, dari acara edukasi ini diketahui bahwa untuk para remaja SMP, medsos yang paling populer adalah Instagram dan Line.
#3 ?
Pada tanggal 17 November 2017, para mahasiswa Universitas Atmajaya dengan fasilitator Rut Silalahi melakukan intervensi sosial di RPTRA Taman Guntur Jakarta Selatan. Rut mengisi materi literasi media untuk puluhan pengurus PKK di sekitar lingkungan RPTRA. Harapannya mereka bisa menjadi women cyber troops dalam melawan hoax. Karena itu pada pelatihan selanjutnya sepekan kemudian, para ibu-ibu PKK ini mendapatkan materi tentang komunikasi asertif yang mencakup tata cara berkomunikasi jika ada informasi yang ternyata hoax hingga cara menegur dengan baik.
#4 ?
Pada 15 November 2017, Astari mengadakan pertemuan dengan mahasiswa dan pengurus PPI Filipina di Manila. Dalam pertemuan yang berlangsung selama beberapa jam di restoran milik orang Indonesia ini, dibahas tentang fenomena hoax di Indonesia dan bagaimana peran pelajar di luar negeri ikut beraksi melawan hoax. Dalam pertemuan tersebut juga dipaparkan pentingnya literasi media sosial untuk menangkal hoax.
????