[ACARA] Ideafest 2019 | Age of Pride: “Netizen Budiman Mawas Lawan Hoaks”

By :

|

|

Minggu, 6 Oktober 2019, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan Drone Emprit berkesempatan untuk turut berpartisipasi di acara IDEAFEST 2019 di Jakarta Convention Center. MAFINDO diwakili oleh Dewi S Sari dan Drone Emprit oleh Ismail Fahmi pada sesi IdeaTalks.

IDEAFEST 2019 ini sangat penting baik secara daring maupun luring, karena di IDEAFEST kita dapat menemukan apa yang sedang terjadi dan sedang tren di industri kreatif di Indonesia bahkan internasional dan terhubung ke ekosistem kreatif yang lebih luas.

Tema “AGE OF PRIDE” terinspirasi oleh banyaknya subsektor industri kreatif di Indonesia yang telah berkembang pesat dan telah memberikan kebanggaan menjadi orang Indonesia yang memiliki begitu banyak individu berbakat di seluruh negeri yang bertujuan mengembangkan Indonesia, baik itu melalui mode, musik, F&B, teknologi, dan banyak sektor lainnya, sehingga tagar yang dipakai adalah #KEBANGGAANINDONESIA. Acara digelar sejak tanggal 3 sampai 6 Oktober 2019.

Peserta yang terlibat berkisar ribuan orang, dari berbagai industri kreatif, pengusaha, dan professional bahkan pelajar. Melibatkankan lebih dari 250 narasumber (pembicara) dan 130 sesi. Hadir di antaranya sebagai narasumber, beberapa tokoh masyarakat dan pemuka industri kreatif, budayawan, aktris, pelopor dan lain-lain seperti Ibu Sri Mulyani, Bapak Rudiantara, Gubernur Ganjar Pranowo, Anindya Bakrie, Inayah Wahid, Najwa Shihab, Komedian Dodit, Dian Sastrowardoyo, Wishnutama, Hari Prast, Joko Anwar, Mira Lesmana, bahkan Zach King seorang content creator yang sangat terkenal secara global.

Pada sesi Idea Talks ini MAFINDO dan Drone Emprit membahas mengenai “Netizen Budiman Mawas Hoaks”. Fokus Drone Emprit adalah tentang adanya “Cyber Troops” dan computational propaganda yang masif memanipulasi opini publik, yang membuka peta dan pola di media sosial. MAFINDO fokus mengenai Digital Quotient (memanfaatkan era digital dengan bijaksana dan tepat guna), serta bagaimana netizen dapat mendeteksi hoaks, serta aman dan sehat dalam bermedia sosial, juga mengenalkan apa dan siapa MAFINDO serta kerja dan capaiannya.

Peserta tidak terlalu banyak namun diskusi berlangsung dengan sangat hangat dan aktif. Terbukti bahwa hoaks memang perlu penanganan serius, bahwa hoaks dan ujaran kebencian sangat berbahaya dan berpotensi memecah bangsa, dan merupakan tugas semua pihak untuk turut berperan atas hal ini. Edukasi ke wilayah tertinggal dan ekonomi menengah kebawah dan bahkan berbagai lapisan adalah target edukasi yang harus kita jaga dan sinambung untuk dilakukan.

Salam Anti Hoaks!

Kiri ke kanan: Heni Mulyati (relawan MAFINDO Jakarta), Dewi Sari, Ismail Fahmi


Share