Metode Klasifikasi Hoaks

A. Fact-Checking

Dalam kegiatan kami untuk debunking/fact-checking/tabayun/meneliti kebenaran suatu berita, perlu ada kesimpulan tentang klasifikasi dari berita tersebut.

Berdasarkan pengalaman bergotong royong dengan puluhan ribu relawan sejak 2015, Mafindo membuat sistem klasifikasi ganda, yaitu:

I. KLASIFIKASI UMUM

  • Klasifikasi Umum bersifat sederhana dan mudah dimengerti oleh masyarakat awam, yaitu hanya “BENAR” atau “HOAX”.
  • Arti HOAX (hoaks) adalah informasi bohong”.
  • HOAX adalah istilah yang mencakup semua variasi dari “berita bohong”. Half-truth (separuh benar) termasuk juga sebagai hoaks.

II. KLASIFIKASI AKADEMIS

Agar lebih presisi/akurat, maka kami juga menggunakan klasifikasi akademis, yaitu mengadopsi 7 klasifikasi hoaks dari FirstDraft :

Tujuh klasifikasi hoax versi FirstDraft :
  • Satir / Parodi : tidak ada niat jahat, namun bisa mengecoh.
  • False Connection : judul berbeda dengan isi berita, dst.
  • False Context : konten disajikan dengan narasi konteks yang salah.
  • Misleading Content : konten dipelintir untuk menjelekkan.
  • Imposter Content : tokoh publik dicatut namanya.
  • Manipulated Content : konten yang sudah ada, diubah , untuk mengecoh.
  • Fabricated Content : 100% konten palsu.

Klasifikasi itu diharapkan bisa bermanfaat untuk mereka yang membutuhkan data-data yang akurat, seperti untuk riset, dst.

Prioritas Hoaks yang Diperiksa

Kami memilih hoax untuk di debunk dengan menggunakan 2 kriteria : yaitu severity, dan urgency.

Hoaks yang severe atau berbahaya dan urgent atau perlu segera direspons, mendapat prioritas untuk di-debunk.

Sedangkan hoaks yang tidak berbahaya dan tidak urgent, seperti satire, dll –akan di-debunk jika dirasa perlu saja dan jika ada resource yang bisa melakukannya.


B. Prebunking

Mafindo juga menggunakan metode prebunking. Mafindo secara proaktif menyebarkan informasi yang benar dan akurat tentang isu-isu yang rentan terhadap hoaks. Informasi ini disajikan dalam format yang menarik dan mudah dipahami, seperti infografis dan video edukatif.

Prebunking adalah strategi pencegahan yang digunakan untuk menghadapi penyebaran informasi palsu atau hoaks sebelum informasi tersebut benar-benar menyebar dan dipercayai oleh banyak orang. Tujuan prebunking adalah untuk memberikan informasi yang akurat dan relevan tentang bagaimana hoaks dibuat dan bekerja, sehingga orang-orang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang topik tersebut dan lebih cenderung untuk tidak mempercayai informasi palsu yang mungkin muncul di kemudian hari.

Dalam prebunking, informasi yang benar dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan disampaikan secara jelas dan meyakinkan kepada masyarakat sebelum mereka terpapar hoaks. Pendekatan ini berfokus pada pemberdayaan individu dengan pemahaman yang kuat tentang topik tertentu, sehingga masyarakat lebih mampu mengidentifikasi dan menghindari informasi yang tidak benar. Prebunking adalah upaya preventif untuk mempersiapkan masyarakat agar tidak mudah tertipu oleh informasi yang salah atau menyesatkan.

Langkah-langkah Prebunking:

  1. Tim Fact Checker menerima laporan dari masyarakat.
  2. Admin mendata, memilah, menerjemahkan (bila perlu), dan mengarsipkan laporan.
  3. Tim pemetaan hoaks melakukan analisis.
  4. Tim periksa fakta melakukan debunking dan menerbitkan artikel klarifikasi.
  5. Tim prebunking membuat artikel/infografis/video prebunking berdasarkan artikel klarifikasi maupun analisis kasus.
  6. Tim media melakukan publikasi konten prebunking kepada masyarakat.

Untuk mendorong edukasi melalui prebunking, Mafindo menyediakan fitur https://institute.mafindo.or.id/courses/kelas-prebunking/ agar masyarakat luas dapat mempelajari teknik prebunking.

Produk prebunking dapat dilihat antara lain https://institute.mafindo.or.id/produk/#komik.

Editorial Control

Semua konten yang dibuat oleh tim periksa fakta telah melalui editorial control oleh editor Shanies Tri Pinasthi dan Eko Juniarto.